Tak terasa putra putri Anda sudah cepat tumbuh menjadi seorang remaja. Berasa baru kemarin mereka dilahirkan,melihat dunia untuk pertama kali, belajar berbicara, berjalan, dan sekarang sudah menjadi anak kebanggaan Abi dan Ummi.
Sesuai dengan hadist berikut : “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya. ”(hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan)
Sesungguhnya anak-anak kita adalah amanat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala , dan tentunya kita menginginkan mereka menjadi anak yang shalih, dan mendapatkan taufiq dari Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Shalat adalah cahaya
Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Dan dijadikan penyejuk pandanganku dalam shalat.” (HR. at-Thabrani, dishahihkan oleh al-Albani).
Beliau juga menjelaskan bahwa puncak segala hal adalah Islam dan tiangnya adalah shalat, dan bahwasanya shalat merupakan amalan yang pertama dihisab pada hari Kiamat dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan shalat.
Tahapan pemberian semangat dan motivasi anak untuk shalat
Sesungguhnya awal perkembangan kecerdasan anak dimulai dari perintah kedua orang tua kepada anaknya untuk mengerjakan shalat bersama mereka. Dan hendaklah kita ketahui bersama bahwa anak-anak terkadang lewat dihadapan orang yang shalat, dan terkadang duduk dan menangis. Dan tidak mengapa bagi bapak atau ibu untuk membawa anaknya ketika shalat di masjid, ketika khawatir dengan kondisi anaknya, lebih-lebih kalau di rumahnya tidak ada orang yang menjaganya. Dan jangan menghardik anak ketika dia melakukan hal-hal di atas semasa mereka masih kanak-kanak.
1. Mengajari anak sebagian hukum-hukum thaharah (bersuci), seperti pentingnya menjaga diri dari najis seperti kencing dan selainnya, mengajari tata cara bersuci dan adab-adab buang hajat, mengajari pentingnya menjaga kebersihan diri dan pakaiannya serta menjelaskan keterkaitan thaharah (kebersihan) dengan shalat.
2. Mengajari anak surat al-Fatihah dan beberapa surat pendek sebagai persiapan untuk shalat.
3. Mengajari mereka wudhu dan melatih mereka untuk mempraktikkannya, sebagaimana yang dilakukan oleh para Shahabat Radhiyallohu 'Anhum terhadap anak-anak mereka
4. Sebelum umur tujuh tahun kita mulai mengajarinya shalat dan memotivasinya untuk shalat fardu satu atau dua kali dalam sehari, dan pada tahap ini (di bawah tujuh tahun) kita tidak meminta dia untuk shalat lima waktu secara sekaligus.
5. Hendaknya kita mengingat pentingnya mendampingi anak-anak di saat mereka shalat jum’at setelah kita mengajari mereka adab-adab masjid, sehingga mereka terbiasa menunaikan syi’ar ini (shalat jum’at) dan dia merasakan permulaan masuk dan bergabungnya dengan masyarakat.
Kunjungi website kami disini : http://barizacollection.com/ menyediakan busana muslim, sarung dan mukena lengkap untuk keluarga Anda. Like fanpages kami di KoleksiBariza
Sesuai dengan hadist berikut : “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya. ”(hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan)
Sesungguhnya anak-anak kita adalah amanat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala , dan tentunya kita menginginkan mereka menjadi anak yang shalih, dan mendapatkan taufiq dari Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Shalat adalah cahaya
Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Dan dijadikan penyejuk pandanganku dalam shalat.” (HR. at-Thabrani, dishahihkan oleh al-Albani).
Beliau juga menjelaskan bahwa puncak segala hal adalah Islam dan tiangnya adalah shalat, dan bahwasanya shalat merupakan amalan yang pertama dihisab pada hari Kiamat dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan shalat.
Tahapan pemberian semangat dan motivasi anak untuk shalat
Sesungguhnya awal perkembangan kecerdasan anak dimulai dari perintah kedua orang tua kepada anaknya untuk mengerjakan shalat bersama mereka. Dan hendaklah kita ketahui bersama bahwa anak-anak terkadang lewat dihadapan orang yang shalat, dan terkadang duduk dan menangis. Dan tidak mengapa bagi bapak atau ibu untuk membawa anaknya ketika shalat di masjid, ketika khawatir dengan kondisi anaknya, lebih-lebih kalau di rumahnya tidak ada orang yang menjaganya. Dan jangan menghardik anak ketika dia melakukan hal-hal di atas semasa mereka masih kanak-kanak.
1. Mengajari anak sebagian hukum-hukum thaharah (bersuci), seperti pentingnya menjaga diri dari najis seperti kencing dan selainnya, mengajari tata cara bersuci dan adab-adab buang hajat, mengajari pentingnya menjaga kebersihan diri dan pakaiannya serta menjelaskan keterkaitan thaharah (kebersihan) dengan shalat.
2. Mengajari anak surat al-Fatihah dan beberapa surat pendek sebagai persiapan untuk shalat.
3. Mengajari mereka wudhu dan melatih mereka untuk mempraktikkannya, sebagaimana yang dilakukan oleh para Shahabat Radhiyallohu 'Anhum terhadap anak-anak mereka
4. Sebelum umur tujuh tahun kita mulai mengajarinya shalat dan memotivasinya untuk shalat fardu satu atau dua kali dalam sehari, dan pada tahap ini (di bawah tujuh tahun) kita tidak meminta dia untuk shalat lima waktu secara sekaligus.
5. Hendaknya kita mengingat pentingnya mendampingi anak-anak di saat mereka shalat jum’at setelah kita mengajari mereka adab-adab masjid, sehingga mereka terbiasa menunaikan syi’ar ini (shalat jum’at) dan dia merasakan permulaan masuk dan bergabungnya dengan masyarakat.
Kunjungi website kami disini : http://barizacollection.com/ menyediakan busana muslim, sarung dan mukena lengkap untuk keluarga Anda. Like fanpages kami di KoleksiBariza